VIVANews - Tujuh pemain timnas senior dikabarkan menolak dilatih oleh Wim Rijsbergen. Namun manajemen timnas memilih bungkam mengenai hal ini. Koordinator dan Manajer Timnas justru terkesan saling melempar tanggung jawab.

"Saya belum mendapat laporan mengenai kejadian itu," kata Koordinator Timnas Bob Hippy saat dihubungi VIVAnews, Senin, 12 September 2011. "Coba Anda tanya langsung kepada Manajer Tim Nasional." 

Kapten Timnas Bambang Pamungkas lewat blog pribadinya menyebutkan bahwa 7 pemain menolak dilatih Wim lagi. Mereka bahkan telah menyampaikan sikap ini kepada Manajer Timnas Ferry Kodrat, Selasa lalu.

Menurut Bepe, aksi ini dilatarbelakangi komentar Wim pada jumpa pers usai laga Indonesia vs Bahrain, Selasa 6 September 2011. Dalam duel penyisihan Grup E PPD 2014 zona Asia ini, Tim Merah Putih ditekuk 0-2.

"Sejujurnya hal yang membuat pemain sangat kecewa kepada Wim Rijsbergen adalah komentar Beliau sesaat setelah pertandingan, yang terkesan melempar segala kesalahan kepada pemain," tulis Bepe pada blognya.

"Saya yakin semua pemain kecewa dengan komentar tersebut, akan tetapi sejauh ini hanya 7 pemain yang menyampaikan keberatan untuk bermain di bawah asuhan Wim di tim nasional," lanjut pemain Persija itu.

Ferry juga menolak mengomentari aksi mogok. "Tolong jangan saya. Saya tidak bisa berkomentar soal ini. Silakan tanya Pak Bob (Hippy) saja," katanya.

Sementara itu, Bepe dan dua pemain timnas lainnya Firman Utina dan Markus Horison akan dipanggil Komisi Disiplin (Komdis) PSSI. Pemanggilan ini terkait dengan pertemuan yang mereka lakukan dengan mantan pelatih timnas Alfred Riedl sehari setelah laga melawan Bahrain.

Bepe dalam tulisannya mengaku siap memenuhinya. Dia bahkan telah mengirim pesan BlackBerry Messenger kepada Ferry "Boss, kalau Komdis mau ketemu aku, sekarang posisiku di Singapore. Minggu depan baru balik Jakarta. Minggu depan saya siap menghadap jika dipanggil." (eh) • VIVAnews

Rating

0 komentar:

Posting Komentar